Cerita Lawang Sewu Di Semarang

Lawang Sewu adalah salah satu bangunan bersejarah yang dibangun oleh pemerintahan kolonial Belanda, pada 27 Februari 1904. Awalnya bangunan tersebut didirikan untuk digunakan sebagai Het Hoofdkantoor van de Nederlansch Indische Spoorweg Maatscappij (NIS) atau Kantor Pusat Perusahan Kereta Api Swasta NIS. Sebelumnya kegiatan administrasi perkantoran NIS dilakukan di Stasiun Samarang NIS. Namun pertumbuhan jaringan perkeretaapian yang cukup pesat, dengan sendirinya membutuhkan penambahan jumlah personel teknis dan bagian administrasi yang tidak sedikit seiring dengan meningkatnya aktivitas perkantoran. Salah satu akibatnya kantor pengelola di Stasiun Samarang NIS menjadi tidak lagi memadai. NIS pun menyewa beberapa bangunan milik perseorangan sebagai jalan keluar sementara. Namun hal tersebut dirasa tidak efisien. Belum lagi dengan keberadaan lokasi Stasiun Samarang NIS yang terletak di kawasan rawa-rawa hingga urusan sanitasi dan kesehatan pun menjadi pertimbangan penting. Kemudian diputuskan untuk membangun kantor administrasi di lokasi baru. Pilihan jatuh ke lahan yang pada masa itu berada di pinggir kota berdekatan dengan kediaman Residen. Letaknya di ujung Bodjongweg Semarang (sekarang Jalan Pemuda), di sudut pertemuan Bodjongweg dan Samarang naar Kendalweg (jalan raya menuju Kendal). NIS mempercayakan rancangan gedung kantor pusat NIS di Semarang kepada Prof. Jacob F. Klinkhamer (TH Delft) dan B.J. Ouendag, arsitek yang berdomisili di Amsterdam. Seluruh proses perancangan dilakukan di Negeri Belanda, baru kemudian gambar-gambar dibawa ke kota Semarang. Melihat dari cetak biru Lawang Sewu tertulis bahwa site plan dan denah bangunan ini telah digambar di Amsterdam pada tahun 1903. Begitu pula kelengkapan gambar kerjanya dibuat dan ditandatangi di Amsterdam tahun 1903.

AWAL MULA CERITA MISTERI LAWANG SEWU
Gedung tua ini sebelum jaman penjajahan Jepang adalah bangunan biasa saja.
kantor perkereta-apian yg dikelola belanda.
cerita misteri bermula saat jepang masuk menyerbu gedung dan menjadikan gedung sebagai salah satu basis peristirahatan tentara jepang. Baca Berita misteri lainnya : Hewan-hewan Ditemukan Mati Dalam Jumlah Besar Tanpa Sebab yang Jelas , Museum Mayat, Capuchin catacombs [ ++ PIC ]



efeknya adalah; pemerkosaan tentara jepang terhadap sekitar 20 none Belanda (konon 10 perawan dan 10 lagi udah nikah), setelah puas keduapuluh none tersebut dipenggal kepalanya. alkisah, arwah dari none-none Belanda inilah yang sering muncul di Lawang Sewu.

Di sebut Lawang Sewu (pintu seribu) memang memiliki alasan tersendiri, pintu tersebar dimana-mana. Sebagai gambaran lantai 2 di bagian belakang gedung memiliki sekitar 20 ruangan berjajar yang masing2 memiliki 6 pintu. Jika lawang bisa diartikan sebagai pintu atau pintu menyerupai jendela, maka saya yakin lawang sewu memiliki 1000 pintu.


wisata horor pun berlanjut ke 'bungker' bawah tanah. sebenarnya ini bukanlah bungker, melainkan tempat penyimpanan atau persediaan air bersih pada jaman Belanda. maka tak heran sampai sekarang bangunan tersebut terus tergenang air dan harus di pompa keluar agar air tidak membanjiri objek wisata utama di Lawang Sewu tersebut.

saat pertama turun kami ditunjukan tempat perserta uji nyali dan penampakan-penampakan yang terjadi. di ruangan pengap tersebut terdapat beberapa lampu temaram yg masih terlihat baru (konon dipasang karena banyaknya orang yang kesurupan di tempat itu).

pada masa jepang juga bungker tersebut dijadikan penjara dadakan untuk menahan para pejuang dan mungkin tentara belanda yang tertangkap. kata penjara kurang cocok menggabarkan tempat ini, tempat penyiksaan dan pembantaian lebih tepat.

Penjara Jongkok; lima sampai sembilan orang dimasukan dalam sebuah kotak sekitar 1,5 x 1,5 meter dengan tinggi sekitar 60 cm, mereka jongkok berdesakan lalu 'kolam' tersebut diisi air seleher kemudian kolam tersebut ditutup terali besi sampai mereka semua mati, ya benar mati.
terdapat 16 kolam dalam setiap ruangan, 8 ruangan bagian kanan dan 8 bagian kiri, ratusan kolam.


Penjara Berdiri; karena banyaknya orang yang ditangkap, dan penuhnya kolam penyiksaan mereka membuat tempat baru. lima sampai enam orang dimasukan dalam sebuah kotak sekitar 60 cm x 1 meter, mereka berdiri berdesakan kemudian ditutup pintu besi sampai mereka semua mati.


Dipenggal; jika dalam seminggu mereka yg di penjara jongkok dan penjara berdiri masih hidup maka kepala mereka dipengggal dalam ruangan khusus.
mereka menggunakan bak pasir untuk mengumpulkan mayat tersebut.
semua mayat dibuang ke kali kecil yang terletak disebelah gedung tersebut.

sampai terjadi pertempuran lima hari di semarang tepat didepan gedung tersebut. mayat-mayat tersebut dijadikan satu dalam delapan ruangan kiri, kemudian ruangan tersebut disemen untuk menghilangkan bau mayat itu. (anehnya tidak ada upaya dari pemerintah entah siapapun untuk mengeluarkan jasad tersebut, hingga saat ini) jadi secara harafiah ada ratusan bahkan ribuan jasad yang terkubur bertumpuk dalam bangunan itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar